Dalam amanatnya, Adios menegaskan bahwa Pancasila tidak hanya berfungsi sebagai dasar negara, melainkan menjadi pedoman hidup yang telah teruji menjaga persatuan Indonesia di tengah berbagai tantangan, baik internal maupun eksternal.
“Pancasila adalah benteng pertahanan bangsa. Nilai-nilainya harus terus hidup dalam ucapan, tindakan, dan kebijakan kita sehari-hari,” ujar Adios lantang di hadapan peserta upacara.
Lebih jauh, ia menekankan bahwa peringatan Hari Kesaktian Pancasila tidak boleh berhenti pada seremoni semata. Momen ini, kata dia, harus dimaknai sebagai titik pengingat untuk memperkuat komitmen kebangsaan.
Di tengah derasnya arus teknologi, globalisasi, dan perubahan dunia, Pancasila menurutnya tetap menjadi fondasi utama dalam menjaga persatuan, menegakkan keadilan sosial, dan merawat semangat gotong royong bangsa.
“Di era digital sekalipun, nilai Pancasila tetap relevan. Ia adalah kompas moral dan pedoman kita dalam menjaga persatuan, keadilan, serta hubungan antarbangsa,” tegasnya.
Upacara tersebut diikuti jajaran Forkopimda, kepala OPD, para guru, hingga pelajar se-Kabupaten Buton Selatan. Suasana berlangsung penuh khidmat, mencerminkan kuatnya komitmen masyarakat daerah ini untuk terus mengamalkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.(Amj)