Rakor bertema “Optimalisasi Sinergi TPID Provinsi–Kabupaten/Kota dan Penguatan Ketahanan Pangan serta Kestabilan Harga Menjelang Nataru 2025” tersebut dibuka oleh Gubernur Sultra sekaligus Ketua TPID Sultra, Mayjen TNI (Purn.) Andi Sumangerukka, S.E., M.M., dan dihadiri oleh TPID dari 17 kabupaten/kota.
Dalam sambutannya, Gubernur Andi Sumangerukka menyampaikan bahwa inflasi tahunan Sultra berada pada angka 3,26 persen, lebih tinggi dari inflasi nasional yang tercatat 2,86 persen. Ia menegaskan perlunya pengendalian inflasi berbasis data yang akurat untuk mengantisipasi potensi lonjakan harga menjelang Nataru.
Menanggapi itu, Bupati Busel H. Muhammad Adios menegaskan bahwa Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Busel telah menyiapkan langkah konkret untuk menjaga stabilitas harga dan memastikan kelancaran pasokan bahan pokok bagi masyarakat.
“Pengendalian inflasi tidak bisa dilakukan sendiri. Ini membutuhkan sinergi kuat antara pemerintah daerah, pelaku usaha, serta seluruh pemangku kepentingan. Pemkab Busel memastikan koordinasi lintas sektor berjalan optimal demi menjaga stabilitas ekonomi masyarakat,” ujar Bupati Adios.
Ia menambahkan bahwa saat ini Pemkab Busel fokus mengamankan ketersediaan pangan, memonitor pergerakan harga, serta menyiapkan langkah antisipatif menghadapi potensi gejolak jelang Nataru.
“Kami ingin masyarakat Busel memasuki Nataru dalam kondisi aman dan nyaman. Pemerintah daerah terus memantau perkembangan harga dan memastikan pasokan tetap stabil,” katanya.
Pada kesempatan tersebut, Pemkab Busel juga menyerahkan sejumlah dokumen penting sesuai permintaan TPID Provinsi Sultra, yaitu SK TPID 2025, peta jalan pengendalian inflasi 2025–2027, serta rekap kerja sama daerah terkait pengendalian inflasi tahun 2024–2025. Dokumen ini menjadi dasar evaluasi dan penguatan strategi pengendalian inflasi di tingkat daerah.
Dengan penguatan koordinasi ini, Pemkab Busel menegaskan komitmennya menjaga stabilitas harga dan melindungi daya beli masyarakat jelang libur panjang Nataru.(am)
