Pemerintah Buton Selatan Buka Jalur Penyeberangan Perintis 2026, Akses Kepulauan Kian Terhubung

Bupati Buton Selatan H. Muhammad Adios bersama Anggota DPR RI Ridwan Bae saat peluncuran penyeberangan perintis 2026 di Batauga.

SasiunBerita.id, Buton Selatan - Pemerintah Kabupaten Buton Selatan terus memantapkan pembangunan konektivitas wilayah kepulauan melalui penguatan layanan transportasi laut. Komitmen tersebut ditandai dengan peluncuran lintas angkutan penyeberangan perintis tahun 2026 yang dirangkaikan dengan sosialisasi keselamatan pelayaran, Selasa (16/12/2025).

‎Kegiatan ini dihadiri Anggota DPR RI Ridwan Bae, Bupati Buton Selatan H. Muhammad Adios, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Sulawesi Tenggara Muhammad Rajulan, perwakilan ASDP Sultra, unsur Forkopimda, serta jajaran organisasi perangkat daerah (OPD) lingkup Pemerintah Kabupaten Buton Selatan.

‎Bupati Buton Selatan H. Muhammad Adios dalam sambutannya menyampaikan bahwa pembangunan sektor transportasi, khususnya transportasi laut, merupakan prioritas utama pemerintah daerah dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik di wilayah kepulauan. Hal ini sejalan dengan karakteristik geografis Buton Selatan yang membutuhkan sistem konektivitas antarpulau yang andal dan berkelanjutan.

‎Adios menjelaskan, sejak terbentuk sebagai daerah otonomi baru pada akhir 2014, Pemerintah Kabupaten Buton Selatan terus berupaya menjawab tantangan keterbatasan akses layanan melalui penguatan infrastruktur transportasi. Menurutnya, koordinasi lintas pemangku kepentingan menjadi kunci dalam mendorong peningkatan layanan penyeberangan.

‎Ia menilai Pelabuhan Bandar Batauga memiliki potensi strategis untuk dikembangkan sebagai pusat aktivitas penyeberangan baru. Pengembangan pelabuhan tersebut diharapkan mampu menopang pertumbuhan ekonomi daerah sekaligus mengurangi kepadatan aktivitas penyeberangan yang selama ini terpusat di Baubau.

‎Lebih lanjut, Adios mengungkapkan bahwa Pemerintah Kabupaten Buton Selatan telah menyiapkan kawasan Teluk Sampolawa, Kecamatan Sampolawa, sebagai bagian dari rencana pengembangan layanan logistik. Kawasan ini diproyeksikan mendukung distribusi barang ke wilayah Kepulauan Buton, Muna, dan Wakatobi.


Selain memperkuat jaringan distribusi, pengembangan kawasan tersebut juga diarahkan sebagai solusi atas keterbatasan kapasitas dan akses di Pelabuhan Murhum, Kota Baubau.

‎Dalam kesempatan itu, Adios juga menyampaikan harapannya agar pemerintah pusat dapat memberikan dukungan yang lebih optimal, mengingat posisi strategis Kabupaten Buton Selatan yang berada di jalur penghubung Indonesia bagian barat dan timur.

‎“Pemerintah daerah mengusulkan agar Teluk Sampolawa ke depan dapat dikembangkan menjadi pelabuhan samudera yang berfungsi sebagai transit kontainer,” ujarnya.

‎Adios menambahkan, sebagai daerah otonomi baru, Kabupaten Buton Selatan masih menghadapi keterbatasan sumber pendapatan dan membutuhkan dukungan pendanaan dari pemerintah pusat dan provinsi. Namun demikian, pemerintah daerah berkomitmen untuk terus melakukan pembenahan secara berkelanjutan.

‎Menurutnya, kondisi wilayah yang terdiri atas pulau-pulau besar dan kecil menuntut perencanaan pembangunan infrastruktur yang matang dan terintegrasi. Oleh karena itu, pembangunan sarana dan prasarana transportasi laut harus menjadi prioritas agar program pembangunan di sektor lainnya dapat berjalan secara optimal.

‎Sebagai penutup, Bupati menekankan pentingnya sinergi antara Pemerintah Kabupaten Buton Selatan, Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara, dan pemerintah pusat melalui Kementerian Perhubungan, Balai Pengelola Transportasi Darat Kelas II Sultra, serta ASDP Cabang Baubau dalam mewujudkan sistem transportasi laut yang aman, efektif, dan berkelanjutan.(l)


(Stasiunberita.id/Alan)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama