Buton Selatan Angkat Identitas Maritim Lewat Karnaval STQH Nasional XXVIII

 

Mobil hias Kabupaten Buton Selatan berbentuk kapal kayu tradisional tampil memukau pada Karnaval STQH Nasional XXVIII di Kendari.

StasiunBerita.id, Kendari — Pemerintah Kabupaten Buton Selatan kembali mencuri perhatian publik pada ajang Karnaval Seleksi Tilawatil Qur’an dan Hadits (STQH) Nasional XXVIII yang digelar di Kota Kendari, Sabtu (11/10/2025).

Bupati Buton Selatan H. Muhammad Adios bersama Ketua TP-PKK Hj. Siti Norma Adios menyaksikan Karnaval STQH Nasional XXVIII di Kota Kendari

Bupati Buton Selatan, H. Muhammad Adios, bersama Ketua TP-PKK Hj. Siti Norma Adios, hadir langsung di lokasi kegiatan untuk memberikan dukungan penuh kepada kontingen daerahnya yang tampil membawa tema “Bahtera Budaya Pesisir Buton Selatan”.

Dalam parade nasional tersebut, Buton Selatan menampilkan mobil hias berbentuk kapal kayu tradisional, rancangan yang sarat makna dan simbolisme. Kapal itu menggambarkan semangat pelaut dan nilai spiritual masyarakat pesisir yang sejak dahulu menjadikan laut sebagai ruang hidup sekaligus ruang dakwah.

Karya seni itu kian istimewa dengan kehadiran lima tokoh lokal yang memerankan figur-figur bersejarah dalam perjalanan budaya dan keislaman Buton Selatan. 

Mereka adalah La Ode Haerudin sebagai Syekh Abdul Wahid, La Ode Muhammad Idris sebagai Hatibi Bula, La Ode Firman Hamza sebagai La Ode Pasombala Jaya, La Asari sebagai Syekh Tun Muhammad Kamaludin, dan Zulkifli Ilimi yang menata keseluruhan tampilan artistik.

Menurut panitia, konsep kapal kayu tradisional yang diusung Buton Selatan bukan sekadar karya hias, tetapi juga pesan simbolik tentang perjalanan spiritual, nilai kearifan lokal, dan kesinambungan tradisi Islam di wilayah selatan Buton.

Bupati Adios menyampaikan rasa bangga atas partisipasi aktif daerahnya dalam ajang nasional tersebut.

“Penampilan ini bukan hanya tentang estetika, tetapi juga tentang jati diri. Buton Selatan hadir membawa nilai, sejarah, dan karakter yang mencerminkan kekuatan budaya daerah. Semoga menjadi inspirasi untuk terus menjaga warisan dan memperkuat keislaman masyarakat,” ungkapnya.

Karnaval STQH Nasional XXVIII menjadi bagian dari rangkaian pembukaan STQH yang diikuti seluruh provinsi dan kabupaten/kota di Indonesia. Perpaduan seni, budaya, dan religiusitas yang tersaji dalam kegiatan ini menjadi ruang kebersamaan bagi seluruh daerah untuk menampilkan potensi dan identitas masing-masing dalam bingkai kebangsaan.(Amj)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama